DAFTAR ISI
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Teori
Keperawatan Virginia Henderson”.
Makalah ini
berisikan informasi tentang definisi keperawatan menurut Virginia Henderson”
atau yang lebih khususnya membahas model keperawatan Virginia Henderson, serta
konsep utama teori Henderson.
Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang definisi keperawatan menurut
Virginia Henderson.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
A.
Latar
Belakang
Virginia Henderson memperkenalkan definition of
nursing (definisi keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi
oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan
harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi
oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu
individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan
berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau
proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh
individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk
itu.
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa
tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat
mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada
dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.
B.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1. Definisi
teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model
keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan
antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam
konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan
perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem
aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari
keperawatan menurut Virginia Henderson
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai
“penolong individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut
yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan
individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan,
keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996).
Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah
kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas
kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup
klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua
kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia
Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya
(Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan
latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien
melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia
Henderson adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran
tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan
damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai
dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah
asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya
terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan
tidak dapat melakukan aktivitas.
1.
Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
2.
Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada
penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
3.
Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan
pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu
4.
Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama
karier keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan
Individu
sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu
kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan
fisiologis dan emosional.
Henderson mendefinisikan lingkungan
sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia.
Sehat adalah kualitas hidup
tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian. Karakteristik
utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas
individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap
bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang
sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya
sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian
dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya
sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan
sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson
melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih
kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Bernapas secara
normal
b.
Makan dan minum
dengan cukup.
c.
Membuang kotoran
tubuh.
d.
Bergerak dan menjaga
posisi yang diinginkan.
e.
Tidur dan istirahat.
f.
Memilih pakaian yang
sesuai.
g.
Menjaga suhu tubuh
tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
h.
Menjaga tubuh tetap
bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
i.
Menghindari bahaya
lingkungan yang bisa melukai.
j.
Berkomunikasi dengan
orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
k.
Beribadah sesuai
dengan keyakinan.
l.
Bekerja dengan tata
cara yang mengandung unsur prestasi.
m.
Bermain atau terlibat
dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang
menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
Keempat belas
kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
2.
Keperawatan.
Perawat
mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat maupun
sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di
atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah
kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai
kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan
a. Individu
yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat
harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat
harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter
menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat
harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat
harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam
pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai
dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1.
Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2.
Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3.
Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
1. Hubungan Perawat Pasien
Tiga
tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
a. Perawat
sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
b. Perawat
sebagai helper (penolong).
c. Perawat
sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada
saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti pengganti apa-apa yang
pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena
berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan
(convalescence), perawat membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali
kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.
2. Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang
di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh
perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk
mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya
dengan praktik keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama
sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung
pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari
kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji,
merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan
perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai
kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan
data, perawat menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan
pendengaran. Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut dan
membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis
tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis
keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan mengenali kemampuan individu
dalam memenuhi kebutuhannya-dengan atau tanpa bantuan-serta dengan
mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut
Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana perawatan sesuai kebutuhan
individu-termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya
perubahan-serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan
sakit atau sehat. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu
individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan
guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi sakit, atau
membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya
individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya,
keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu.
Tarakhir, perawat mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan
menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson
adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan
dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio,
psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar. (Aplikasi
model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat
adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau
memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien.
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia
Henderson dalam definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen
asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar perawat
tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di
negara maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan
praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972
berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep
keperawatan Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan
menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya
daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang
perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi
keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus
dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis
tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini,
diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat
penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
Asmadi, Ns.
S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori
dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental
Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New York:Macmillan.